Format Video
Setelah video berada di dalam komputer, maka video memilki
format yang dapat kita tentukan sendiri. Permasalahan akhir
pada video adalah bentuk keluaran dari video itu sendiri. Format
video ini menentukan letak video tersebut akan diputar seperti dibawah ini adalah format video yang banyak digunakan
1. AVI (Audio Video Interleave)
Format ini termasuk format video yang tidak
dikompresi. Format AVI merupakan format video yang
menjadi standar microsoft dan windows sebagai
platformnya. Video yang menggunakan format ini akan
menghasilkan ukuran file yang sangat besar karena
18
resolusi yang dipakai sesuai resolusi asli dari sumber
videonya yaitu kaset video. Format ini juga dipakai
sebagai kualitas terbaik yang digunakan untuk
menentukan hasil akhir dari video yang dicapture dari
kaset. Namun format ini hanya dimainkan di dalam
komputer saja.
2. MPEG (Motion Picture Experts Group)
Termasuk dalam format video terkompresi dan
dijadikan untuk video yang disimpan pada disk. Resolusi
video yang berformat MPEG mendukung resolusi
setengah layar dan satu layar, tergantung versi MPEGnya.
Versi MPEG dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
MPEG-1 Dikeluarkan sekitar tahun 1991. biasanya
digunakan untuk VHS, VCD, dan CD-ROM.
MPEG-2 Dikeluarkan sekitar tahun 1994. biasanya
digunakan untuk kualitas DVD, televisi digital, dan
lain – lain.
MPEG-4 Dikeluarkan sekitar oktober 1998. biasanya
digunakan dalam aplikasi internet, handphone,
dan televisi.
MPEG-7 Dalam pengembangan.
19
MPEG-21 Dalam pengembangan. Sebagai standard terbaru
dalam kerangka multimedia.
3. 3GP
Format video ini biasanya dihasilkan dari
handphone, sedangkan untuk kamera digital tidak
mendukung format ini dalam fitur videonya.
Semua format video di atas dapat berfungsi sebagai
bahan video mentah ataupun sebagai hasil akhir dari video yang
kita buat. Format akhir video dapat berbeda dengan format
video mentahnya tetapi tidak disarankan untuk menggabungkan
berbagai format di atas dalam pembuatan video. Untuk merubah
format video ke dalam bentuk format video lainya maka video
akan melalui proses kompresi. Kompresi video ini hanya dapat
dilakukan pada video digital .
Kompresi berguna untuk membuat ukuran file video
menjadi lebih kecil dan sekaligus membentuk format yang kita
inginkan dengan bantuan CODEC. Cara kerja kompresi adalah
21
dengan membandingkan pola – pola yang sama dalam urutan
gambar yang ada. Lalu mencari perbedaan yang ada pada frame
sebelumnya dan mengabaikan yang lainnya. Oleh sebab itu video
yang memiliki warna yang terbatas seperti kartun, dapat
dikompres dengan lebih baik(menghasilkan ukuran yang lebih
kecil), sedangkan video dengan jumlah warna yang banyak
seperti rekaman video, akan menghasilkan kompresi dengan
ukuran file yang lebih besar.
CODEC merupakan suatu plug‐in di dalam sistem yang
dapat melakukan kompresi dan dekompresi dengan cara yang
berbeda – beda pada tipe – tipe media digital. Ketika hendak
membuat video digital, maka CODEC melakukan kompresi dan
ketika video tersebut dimainkan pada suatu player maka CODEC
melakukan dekompresi. Tipe – tipe kompresi sangat banyak
ragamnya dan memiliki cara kerja yang berbeda – beda, seperti :
1. Motion JPEG
2. MPEG
3. Cinepak
Karena kompresi digunakan untuk mereduksi data video
maka semua CODEC tersebut akan mengurangi kualitas video
dalam tingkatan tertentu.
22
Tabel 2.5 perbandingan MPEG-1 dan MPEG-2
MPEG-1 MPEG-2
Untuk menghasilkan video
setengah layar (352x288) PAL
dan (352x240)NTSC
Untuk menghasilkan satu layar
penuh (720x480)
Kedalaman warna 24-bit Kedalaman warna 24-bit
25 – 30 fps 60 fps
Berjalan pada kecepatan 170
Kbps
Berjalan pada kecepatan 500
Kbps – 2Mbps
Untuk video dengan format
VCD
untuk video kualitas tinggi
seperti DVD
4. Swf
merupakan salah satu extension file animasi atau sering disebut file flash animasi. dibandingkan dengan format video,file swf berukuran lebih kecil. Tapi tidak semua program support dengan file swf tersebut. maka untuk mengantisipasi file tersebut haruslah diubah menjadi file video (MPG,AVI,dll ). Software berikut ini cocok sekali untuk merubah swf ke video,selain ukurannya yang kecil,juga mempunyai fitur yang tak kalah dengan software yang lainnya.
5. Flash Video (FlV)
adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video melalui Internet menggunakan Adobe Flash Player (awalnya diproduksi oleh Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF file.. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data dalam diencode dalam cara yang sama ketika mereka berada dalam file SWF. [ 2 ] Yang terakhir format file F4V didasarkan pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.
Filename extension Filename extension .flv, .f4v, .f4p, .f4a, .f4b Internet media type Jenis media internet video/x-flv, video/mp4, video/x-m4v, audio/mp4a-latm, video/3gpp, video/quicktime, audio/mp4 Developed by Developed by Adobe Systems (originally developed by Macromedia ) Adobe Systems (awalnya dikembangkan oleh Macromedia) Type of format Jenis format Media container Media kontainer Container for Wadah Audio, video, text, data Audio, video, teks, data
6. MOV
Termasuk dalam format video
terkompresi. MOV dibuat oleh APPLE
Computer dan dijalankan pada platform
Macintosh, tetapi sekarang dapat juga dijalankan di
Windows dengan menginstal CODEC quick time. MOV
termasuk video yang ditujukan untuk on‐line video,
website yang berbasis multimedia, dan CD‐ROM.
20
Format ini dapat langsung dihasilkan oleh
handhone berkamera atau kamera digital compact yang
memiliki fitur membuat video. Salah satu keunggulan
format MOV adalah dapat mendukung video yang
interaktif yaitu Virtual Reality (VR).
TABEL PERBANDINGAN VIDEO SETELAH DI CONVERSI:
AVI MPG 3GP SWF FLV MOV
VIDEO1 17.271KB 21.489KB 2.779KB 7.139KB 7.271KB 6.626.KB
VIDEO2 16.898KB 21.750KB 2.778KB 7.165KB 7.190KB 6.831KB
Kesimpulan dari table diatas :
Vido setelah di conversi ke bebagai format, menunjukan bahwa ukuran datanya akan berubah ubah dan kualitas gambar pun ikut berubah besarnya memori yang dibutuhkan pada setiap format mempengaruhi kualitas, dan yang membutuhkan data yang lebih banyak adalah kulitas video terbaik
Dan format yagn baik untuk video alah format AVI
Dan kulitas yang paling bawah adalah format 3GP
Sabtu, 27 Maret 2010
Rabu, 24 Februari 2010
tugas 2 multimedia
Judul : Proses suatu peristiwa
Pertama form dalam keadan kosong
Lalu buat layerdengan gambar gunung rectangle tool pilih warna sesuai keingginan
Lalu tambahkan layer dengan gambar air laut
Tambah kan kembali layer awan, untuk membuat awan
Tambahkan lagi sebuah layer dengan nama hujan, untuk menggambarkan air naik ke atas
Menambahkan keyframe han memberikan motion tween
Naik kan uap mair ke atas dan hilangkan dengan menghapus keyrame posisi akhir
Lalu awan bwerarak ke gunung denggan perlahan dengan cara menambahkan keyframe posisi awal dan posisi akhir
Lalu turunkan hujan dengan cara memberikan keyframe posisi awal dan akhir
Pertama form dalam keadan kosong
Lalu buat layerdengan gambar gunung rectangle tool pilih warna sesuai keingginan
Lalu tambahkan layer dengan gambar air laut
Tambah kan kembali layer awan, untuk membuat awan
Tambahkan lagi sebuah layer dengan nama hujan, untuk menggambarkan air naik ke atas
Menambahkan keyframe han memberikan motion tween
Naik kan uap mair ke atas dan hilangkan dengan menghapus keyrame posisi akhir
Lalu awan bwerarak ke gunung denggan perlahan dengan cara menambahkan keyframe posisi awal dan posisi akhir
Lalu turunkan hujan dengan cara memberikan keyframe posisi awal dan akhir
TUGAS 1MULTIMEDIA MOTION TWEEN
TUGAS 1
MULTIMEDIA
JUDUL : MOTION TWEEN
1. Bola
Langakah-langkah pembuatan :
Buatlah sebuah layer dengan nama latar dan beri warna agar terlihat lebih menarik
berikan sebuah objek lingkaran dan berikan key frame Pada posisi awal dan posisi akhir seperti bola yang digulingkan klik kanan di key rame tersebut dan pilih motion pilih cw
agar bola tersebut dapat berputar
Dan pada posisi akhir akan terlihat seperti berikut
2 . BENTUK DARI BULAT KE BENTUK YANG BERBEDA PERUBAHAN
Langakah-langkah pembuatan :
Buat sebuah layBuat sebuah layer dengan nama layer 1
Buat sebuah objelk berbentuk bola
Masukan keyframe pada layer 1 dan berikan motion twenn
Buat layer baru dan pada key fr ame akhir berikan gambar persegi sejajar de ngan bola tadi dan letakan layer tersebuat pada posisi paling atas
MULTIMEDIA
JUDUL : MOTION TWEEN
1. Bola
Langakah-langkah pembuatan :
Buatlah sebuah layer dengan nama latar dan beri warna agar terlihat lebih menarik
berikan sebuah objek lingkaran dan berikan key frame Pada posisi awal dan posisi akhir seperti bola yang digulingkan klik kanan di key rame tersebut dan pilih motion pilih cw
agar bola tersebut dapat berputar
Dan pada posisi akhir akan terlihat seperti berikut
2 . BENTUK DARI BULAT KE BENTUK YANG BERBEDA PERUBAHAN
Langakah-langkah pembuatan :
Buat sebuah layBuat sebuah layer dengan nama layer 1
Buat sebuah objelk berbentuk bola
Masukan keyframe pada layer 1 dan berikan motion twenn
Buat layer baru dan pada key fr ame akhir berikan gambar persegi sejajar de ngan bola tadi dan letakan layer tersebuat pada posisi paling atas
Rabu, 03 Februari 2010
tugas suond
Tugas
Praktek Multimedia
Suond Control
Nama : ISRAN
No Bp : 0801083015
Kelas : Teknik Komputer 2 Ext
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI PADANG
SEMESTER GENAP 2010
Lankah langkah dalam pembuatan suon control
1.buat layer baru dengan nama latar untuk memasukan latarnya lalu pilih warna yang diingginkan
2.lalu buat layer baru lagi dengan nama tombol yang berisikan tombol yang dibutuhkan
Seperti tombol
• Tombol play
• Stop
• Volume
• balence
• Tombol musik 1
• Tombol musik 2
• Tombol musik 3
• Tombol musik 3
Dan bri aksi pada masing-masing tombol seperti perintah berikut:
Untuk Tombol “Musik 1”
on (release) { mySound.attachSound("musik1");
mySound.stop();
mySound.start(0,1);
}
Dan seterusnya sampai Musik 4
3.lalu masukan tombol pada layer tombol
1. play
2. stop
Agar dapat menstop dan play musik
Lalu berikan aksi seerti:
Untuk tombol “Stop “
on (release) {
mySound.stop();}
Untuk Tombol “Play”
on (release) {
mySound.start();}
4.masukan lagi tombol untuk volume dan pada layer tombol
Dan berikan aksi:
top = vol._y;
left = vol._x;
right = vol._x;
bottom = vol._y+100;
level = 100;
//
vol.onPress = function() {
startDrag("vol", false, left, top, right, bottom);
dragging = true;
};
vol.onRelease = function() {
stopDrag();
dragging = false;
};
vol.onReleaseOutside = function() {
dragging = false;
};
//
this.onEnterFrame = function() {
if (dragging) {
level = 100-(vol._y-top);
} else {
if (level>100) {
level = 100;
} else if (level<0) {
level = 0;
} else {
vol._y = -level+100+top;
}
}
_root.mySound.setVolume(level);
};
Pada tombol balance beri aksi:
increment = 4;
level = 0;
//
panKnob.onPress = function() {
if (Key.isDown(Key.getCode(18))) {
autoPan = true;
} else {
autoPan = false;
start = _root._xmouse;
newStart = panKnob._rotation;
dragging = true;
}
};
panKnob.onRelease = function() {
dragging = false;
};
panKnob.onReleaseOutside = function() {
dragging = false;
};
//
this.onEnterFrame = function() {
if (dragging) {
pivot = (_root._xmouse-start)*2+newStart;
panKnob._rotation = pivot;
if (pivot<-135) {
panKnob._rotation = -135;
}
if (pivot>135) {
panKnob._rotation = 135;
}
level = Math.round(panKnob._rotation/1.35);
} else {
if (autoPan) {
textInput.value.selectable = false;
level += increment;
if (level>99 || level<-99) {
increment *= -1;
}
} else {
textInput.value.selectable = true;
}
if (level>100) {
level = 100;
} else if (level<-100) {
level = -100;
} else if (level<=100 && level>=-100) {
panKnob._rotation = level*1.35;
}
}
_root.mySound.setPan(level);
};
Praktek Multimedia
Suond Control
Nama : ISRAN
No Bp : 0801083015
Kelas : Teknik Komputer 2 Ext
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI PADANG
SEMESTER GENAP 2010
Lankah langkah dalam pembuatan suon control
1.buat layer baru dengan nama latar untuk memasukan latarnya lalu pilih warna yang diingginkan
2.lalu buat layer baru lagi dengan nama tombol yang berisikan tombol yang dibutuhkan
Seperti tombol
• Tombol play
• Stop
• Volume
• balence
• Tombol musik 1
• Tombol musik 2
• Tombol musik 3
• Tombol musik 3
Dan bri aksi pada masing-masing tombol seperti perintah berikut:
Untuk Tombol “Musik 1”
on (release) { mySound.attachSound("musik1");
mySound.stop();
mySound.start(0,1);
}
Dan seterusnya sampai Musik 4
3.lalu masukan tombol pada layer tombol
1. play
2. stop
Agar dapat menstop dan play musik
Lalu berikan aksi seerti:
Untuk tombol “Stop “
on (release) {
mySound.stop();}
Untuk Tombol “Play”
on (release) {
mySound.start();}
4.masukan lagi tombol untuk volume dan pada layer tombol
Dan berikan aksi:
top = vol._y;
left = vol._x;
right = vol._x;
bottom = vol._y+100;
level = 100;
//
vol.onPress = function() {
startDrag("vol", false, left, top, right, bottom);
dragging = true;
};
vol.onRelease = function() {
stopDrag();
dragging = false;
};
vol.onReleaseOutside = function() {
dragging = false;
};
//
this.onEnterFrame = function() {
if (dragging) {
level = 100-(vol._y-top);
} else {
if (level>100) {
level = 100;
} else if (level<0) {
level = 0;
} else {
vol._y = -level+100+top;
}
}
_root.mySound.setVolume(level);
};
Pada tombol balance beri aksi:
increment = 4;
level = 0;
//
panKnob.onPress = function() {
if (Key.isDown(Key.getCode(18))) {
autoPan = true;
} else {
autoPan = false;
start = _root._xmouse;
newStart = panKnob._rotation;
dragging = true;
}
};
panKnob.onRelease = function() {
dragging = false;
};
panKnob.onReleaseOutside = function() {
dragging = false;
};
//
this.onEnterFrame = function() {
if (dragging) {
pivot = (_root._xmouse-start)*2+newStart;
panKnob._rotation = pivot;
if (pivot<-135) {
panKnob._rotation = -135;
}
if (pivot>135) {
panKnob._rotation = 135;
}
level = Math.round(panKnob._rotation/1.35);
} else {
if (autoPan) {
textInput.value.selectable = false;
level += increment;
if (level>99 || level<-99) {
increment *= -1;
}
} else {
textInput.value.selectable = true;
}
if (level>100) {
level = 100;
} else if (level<-100) {
level = -100;
} else if (level<=100 && level>=-100) {
panKnob._rotation = level*1.35;
}
}
_root.mySound.setPan(level);
};
Langganan:
Postingan (Atom)